Mahasiswa
Adalah agen perubahan,kontrol sosial, dan calon pemegang amanah. Sekumpulan anak anak muda yang nantinya akan
Menggantikan generasi tua yang sedang memegang amanah penderitaan rakyat
sekarang, sekumpulan cendikiawan dan akademisi yang berfikiran logis dan
sistematis terkadang juga radikal karena jiwa mudanya, Mahasiswa adalah Rakyat
Indonesia yang berjumlah 2% dari keseluruhan jumlah penduduknya, Kata
Mahasiswa cenderung terdengar mahal ditelinga kebanyakan orang hanya mereka
yang beruntung saja yang menikmatinya, hanya sebagian orang saja yang menikmati
menjadi Mahasiswa karena berbagai faktor dari mulai Ekonomi sampai Keberuntugan, sebenarnya bangsa
indonesia atau lebih tepatnya anak anak mudanya itu sangat pantas merasakan
pendidikan tinggi atau kemudian pelajarnya disebut mahasiswa, Mahasiswa sembilan kata yang penuh amanah, ketika
rakyat tidak lagi percaya dan pesimistis terhadap pemerintahan yang dipegang
para generasi tua, meraka (Rakyat) berharap banyak kepada sekumpulan anak anak
muda ini untuk membawa perubahan dan memperbaiki lini lini yang sudah keropos
dimakan ketamakan dan keserakahan, sekumpulan anak anak muda ini nantinya akan
menjadi penopang, pembela, dan pemerhati rakyat yang sekarang sedang merintih
kesakitan akaibat segala kebijakan kebijakan pemerintah dan cengkraman
perusahaan perusahaan besar yang seenaknya mengendalikan harga, Masyarakat
ketika melihat seorang Mahasiswa Mereka bagaikan melihat seberkas cahaya
harapan perubahan. Mulia sekali ya Mahasiswa J, tetapi
kenyataan menerangkan hanya beberapa mahasiswa saja yang terus bertahan dengan
yang saya sebut sebagai idealismenya ketika mendapat amanah mereka seakan lupa
akan segala harapan rakyatnya terjerat dengan apa yang disebut tahta dan
kekuasaan atau lebih populer dengan sebutan Lingkaran Setan, Selain amanah dari
kedua orang tuanya ada banyak amanah yang dipanggul para Mahasiswa Sosial,
moral bahkan politik, jika masih ada Mahasiswa yang samapi saat ini belum
bangun dan masih bergeliat dengan kesenangan dan semangat Hura huranya akan
sangat disayangkan sekali karena ia telah mengkhianati banyak amanah, teruslah
berjuang dan bergerak serta berkontribusi wahai para pemegang Amanah Rakyat
Indonesia, dan Jika Anda Mahasiswa akankah anda Amanah?
Muhamad Yunus
Belajar dan Belajar
Senin, 04 Juni 2012
Selasa, 22 Mei 2012
Antara Uang dan Pakem Prinsip
Uang dalam ilmu ekonomi
tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima
secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat
diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa,
manusia moderen pasti butuh yang namanya uang, sekoin logam atau selembar kertas yang bisa ditukarkan makanan, pakaian, mobil, mobile phone dan lain-lain, hampir semua barang-barang yang kita butuhkan pasti harus ditukar dengan uang, Pertanyaanya apakah anda manusia melakukan hal apa saja untuk mendapat alat tukar ini?, bahkan idealisme anda pun anda rela "jual"?, banyak kaum akademisi khususnya para mahasiswa Perubah Bangsa ini sangat berani dan getol dengan segala idealismenya yang ia miliki untuk membela suara " Rakyat" mereka seolah tak peduli dengan hal apapun mereka terus saja membela dan membela, wah Hebat sekali bukan?, ketika waktu menjawab untuk mereka para mahasiswa tadi mereka menempati amanah guna mewakili para suara yang mereka dulu bela, Apa hasilnya dari cermin itu?..
ketika empat huruf disodorkan pada mereka hilanglah sudah semua pembelaan-pembelaan mereka dulu, menguap sudah idealis mereka dulu, dengan pertimbangan pemenuhan kebutuhan istri adan anak tercinta maka ia rela "menjual" idelisme mereka dulu, memang sudah menjadi hal yang lumrah ketika ada segelintir wakil suara rakyat ini yang sangat pakem terhadap apa yang mereka sebut prinsip dan tidak jarang orang-orang seperti ini akan dikucilkan dan miskin. jadi sekarang bukan permasalahan bisa atau tidak tetapi mau atau tidak anda bertahan?
ketika empat huruf disodorkan pada mereka hilanglah sudah semua pembelaan-pembelaan mereka dulu, menguap sudah idealis mereka dulu, dengan pertimbangan pemenuhan kebutuhan istri adan anak tercinta maka ia rela "menjual" idelisme mereka dulu, memang sudah menjadi hal yang lumrah ketika ada segelintir wakil suara rakyat ini yang sangat pakem terhadap apa yang mereka sebut prinsip dan tidak jarang orang-orang seperti ini akan dikucilkan dan miskin. jadi sekarang bukan permasalahan bisa atau tidak tetapi mau atau tidak anda bertahan?
Langganan:
Postingan (Atom)