Halaman

Selasa, 22 Mei 2012

Antara Uang dan Pakem Prinsip

Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa,
manusia moderen pasti butuh yang namanya uang, sekoin logam atau selembar kertas yang bisa ditukarkan makanan, pakaian, mobil, mobile phone dan lain-lain, hampir semua barang-barang yang kita butuhkan pasti harus ditukar dengan uang, Pertanyaanya apakah anda manusia melakukan hal apa saja untuk mendapat alat tukar ini?, bahkan idealisme anda pun anda rela "jual"?, banyak kaum akademisi khususnya para mahasiswa Perubah Bangsa ini sangat berani dan getol dengan segala idealismenya yang ia miliki untuk membela suara " Rakyat" mereka seolah tak peduli dengan hal apapun mereka terus saja membela dan membela, wah Hebat sekali bukan?, ketika waktu menjawab untuk mereka para mahasiswa tadi mereka menempati amanah guna mewakili para suara yang mereka dulu bela, Apa hasilnya dari cermin itu?..
ketika empat huruf disodorkan pada mereka hilanglah sudah semua pembelaan-pembelaan mereka dulu, menguap sudah idealis mereka dulu, dengan pertimbangan pemenuhan kebutuhan istri adan anak tercinta maka ia rela "menjual"  idelisme mereka dulu, memang sudah menjadi hal yang lumrah ketika ada segelintir wakil suara rakyat ini yang sangat pakem terhadap apa yang mereka sebut prinsip dan tidak jarang orang-orang seperti ini akan dikucilkan dan miskin. jadi sekarang bukan permasalahan bisa atau tidak tetapi mau atau tidak anda bertahan?

1 komentar:

  1. mampir ah......
    jangan lupa gan mahasiswa tidak perlu di bela... mahasiswa yang memberla. pada saatnya nanti ketika semuanya sudah membaik, kepercayaan rakyat akan kembali ke tangan mahasiswa.

    dari apa yang saya baca di atas, ada yang lebih penting mas.... "jujur" sebenarnya jadi jujur itu mudah tapi kenapa hanya sedikit orang yang demikian? aneh yah.....
    jujur itu karakter yang baik. coba kalo semuanya jujur.... bukan mahasiswa, dosen, guru, tukang becak, tukang parir, pedagang di pasar, jujur membangun, jujur untuk mengritisi, jujur dalam bekerja.... uang itu no 2 yah gan... hahah

    BalasHapus